CERPEN

Aku citra, ini ceritaku dan pacarku ryan, ryan dan aku sudah lama saling mengenal sedari kami masih bedada di bangku kelas 3 SMA yang sama, hingga saat ini sudah kurang lebih 2 tahun kami menjadi sepasang kekasih. Tetapi ada yang mengganjal hatiku akhir-akhir ini. Sikap ryan yang kadang membuat aku terheran karna tidakbiasanya ia menghilang tanpa kabar. Suatu ketika aku akan mengerjakan tugas kelompok yang akan aku buat di rumah teman ku. Karna hari sudah menjelang malam, aku meminta ryan untuk menjemputku namun ia tak mengangkat telepon dari ku. Aku berusaha mengirim pesan padanya, namun tetap saja tidak ada respon darinya. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pulang seorang diri menggunakan angkutan umum. Sesampainya aku dirumah, barulah aku mendapat kabar darinya, “ halo sayang, maaf aku ga angkat telfon dari kamu, aku gak sempet pengang hp. “ dengan penuh pengertian ku balas pesan singkat tersebut, “iya sayang gapapa, aku tau kok kamu repot banget akhir-akhir ini” . singkat cerita, hal yang samapun terulang kembali. Hingga suatu hari, ketika aku sedang berada disebuah mall dengan teman ku, aku menghubunginya dan menanyakan apakah dia mau ikut dengan kami lalu dia bilang padaku dia sedang memyelesaikan tugas kuliah di rumah temannya, dengan berat hati aku berkata "yaudah aku sama temanku aja". tak berapa lama aku berjalan di mall tersebut dengan temanku, tiba-tiba temanku bilang "cit itu bukannya cowo u ya ?" sambil dia menunjuk ke seorang pria yang sedang duduk makan dengan seorang wanita. aku berusaha berpikir positif bahwa itu bukanlah dia tapi setelah aku liat lagi ternyata memang benar itu dia pacarku yang beberapa waktu lalu bilang sedang mengerjakan tugas kuliah. aku tak menyangka ini terjadi padaku, lalu aku segera mengambil hp ku dan menghubungi dia aku bertanya "kamu lagi dimana ?" "aku kan udah bilang aku lagi di rumah temanku lagi ngerjain tugas" balasnya. lalu aku bilang padanya "yaudah selamat makan ya sama cewe baru kamu" seketika itu juga dia menoleh ke kanan dan ke kiri seolah mencariku dan dia menoleh melihatku, saat dia melihatku aku lari sekuat"nya sambil menahan tangis. sepanjang malam dia menghubungi tanpa respon dariku. keesokanya dia datang ke rumahku membawakan bunga. Aku hanya melihatnya dari balkon kamarku. Aku tidak keluar dan menyapanya apalagi mempersilahkan dia masuk. Aku sudah kecewa dengan dia. Lalu pada hari senin aku tidak keluar sama sekali bahkan aku sampai tidak sekolah. Hari pun berlalu begitu cepat. Sore hari tiba-tiba handphone ku berbunyi. Ternyata itu telepon dari dia. Aku pun mematikan nya. Tetapi handphoneku terus menerus berdering. Dengan kesal aku mengangkat telepon itu ternyata telepon itu dari rumah sakit. Dia berkata bahwa ryan tertabrak saat ingin ke rumah ku. Awal nya aku tidak percaya saat orang yg menelepon ku itu mengatakan nama panjang ryan aku langsung shock tidak percaya. Aku langsung keluar dan memberhentikan taksi. Saat di perjalanan aku sangat gugup, sedih, panik semua bercampur menjadi satu. Saat aku sampai di rumah sakit aku langsung menanyakan kepada suster dimana ryan. Ryan ada di ruang ICU. Aku tidak bisa menahan tangis karna jujur aku masih sayang kepadanya meskipun dia menghianatiku. Aku berlari ke ruang ICU tapi yang aku temukan bukan lah ryan melainkan perempuan yang waktu itu aku lihat bersamanya di mall. Aku sedih dan sekaligus kesal kenapa ada perempuan ini di sini. Tetapi perempuan itu berlari memelukku. Aku sangat bingung. Lalu perempuan itu berkata “kak, ka ryan sudah meninggal” . Seketika itu juga aku jatuh berlutut semua badan ku terasa lemas. Aku sangat kaget mendengar hal itu. Aku memarahi perempuan itu “kami jangan asal ngomong ya sekarang katakan yang sebenarnya kemana ryan ku” Dia mengatakan nya lagi “Kak ryan sudah meninggal kak” Saking lemas nya aku pun pingsan tidak sadarkan diri. Akupun bangun dan ternyata aku sudah ada di ruang rawat. Di sebelahku ada perempuan itu. Perempuan itu berkata kepadaku “kak, apakah kakak sudah membaik?” Aku menjawab nya dengan suara yang agak serak “iya, di di dimana ryan” perempuan itu menjawab “kak, kakak harus tabah dan menerima kenyataan ya, sebenarnya kak ryan sudah meninggal. Tetapi ia menitip kan sesuatu untuk kakak saat detik-detik terakhir nya” akupun mulai meneteskan mata lagi dengan suara serak aku pun menjawab “kenapa kenapa ryan kenapa kamu tega banget sama aku” perempuan itu memberikan suatu box kepadaku “kak ini kak ryan titip buat kakak” aku terheran apa ini aku pun membuka nya ternyata sebuah cincin pertunangan aku sedih sekaligus menyesali perbuatan ku. Setelah itu akupun bertanya kepada perempuan itu “kamu sebenarnya siapa ? Kenapa waktu itu kamu jalan sama ryan ? Kamu tau kan ryan udah punya pacar ?” Perempuan itu pun berkata “kak aku dina saudara sepupunya kak ryan. Waktu itu aku ke mall sama kak ryan karna dia meminta bantuan ku untuk memilih cincin untuk pertunangan kalian, maaf ya kak aku membuat kakak jadi marah dan salah paham sama kak ryan.” Aku pun semakin sedih kenapa aku bisa melakukan hal bodoh seperti itu tanpa tau yang sebenarnya. Setelah dari rumah sakit kami pun ke tempat dimana jenazah ryan di taruh. Suster membuka kain yg menutupi tubuh ryan. Aku pun kembali menetes kan air mata tanda aku tidak rela kehilangan kekasih yang sangat aku cintai. Dina pun mengusap pundak ku walaupun dia menangis juga. Hari demi haripun berganti. Hari ini sudah 40 hari setelah ryan meninggal kan kami semua. Aku dan dina pun menjadi teman dekat. Hari ini aku dan dina ke tempat peristirahatan ryan. Aku berdoa untuk dia dan menaburkan bunga. Di doaku aku menyelipkan sebuah kalimat yaitu “ryan aku tau kamu sudah tiada dan walaupun aku sebenarnya tidak iklas aku akan belajar untuk iklas sedikit demi sedikit aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu lagi walau pun bukan di bumi ini”. Setelah semua nya selesai aku dan dina pun pulang dengan hati yang lega karna kami sepakat untuk mengikhlaskan kepergian ryan tetapi kami akan selalu mengenang ryan di hati kami. Ryan kamu adalah kekasih dan saudara sepupu yang akan selalu kami kenang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer